UJIAN AKHIR
SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia Bahan Alam: Dr.
Syamsurizal, M.Si
waktu: 17-31 Desember 2013
PETUNJUK : Ujian ini open
book. Tapi tidak diizinkan mencontek, bilamana ditemukan, maka anda dinyatakan
GAGAL. Jawaban anda diposting di bolg masing-masing.
- Temukan dua senyawa alkaloid yang berisomer satu sama lain. Tuliskan struktur lengkap dan sumber darimana kedua senyawa tersebut ditemukan (link, referensi dsb).
- a) Usulkan teknik isolasi dan pemurnian kedua senyawa yang berisomer tersebut; b) Jelaskan alasan dan pemilihan pelarut untuk ekstraksi/pemurnian/isolasi tersebut.
- Usulkan tahap2 biosintesis kedua senyawa tersebut dengan reaksi-reaksi kimia organik. Jelaskan dasar referensinya (sumber,link).
- Tentukan bagaimana cara mengelusidasi struktur lengkap dari kedua senyawa tersebut.
JAWABAN
1. Piperin
termasuk dalam alkaloid, isomer dari piperin yaitu kavisin merupan senyawa yang
berasa pedas. Piperin senyawa yang banyak terdapat pada lada dan cabe. Senyawa ini
memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba,
hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel. http://pharmassip.blogspot.com/2012/04/piperin-senyawa-dengan-banyak-manfaat.html.
Piperin |
Kavicin |
↔
Tumbuhan Kina (Chincona
sp.) merupakan bahan baku farmasi yang sangat dinilai dan terkenal luas sebagai
salah satu jenis tanaman obat-obatan berkhasiat dan sudah lama digunakan
sebagai obat anti malaria.
Senyawa alkaloid kuinina (alkaloid chincona) terutama senyawa kuinina (C20H24N2O2),
kuinidina (isomer dari kuinina), sinkonina (C19H22N2O),
dan sinkonidina (isomer dari
sinkonina). http://mejabelajarmu.blogspot.com/2013/05/alkaloid-kina.html#sthash.0nzliP81.dpuf
↔
http://chemistry.about.com/od/factsstructures/ig/Chemical-Structures---Q/Quinidine.htm
http://www.answers.com/topic/quinine
2. a. Isolasi dan pemurnian kuinidina dan kuinina
Contohnya yaitu:
↔
Kuinina |
http://chemistry.about.com/od/factsstructures/ig/Chemical-Structures---Q/Quinidine.htm
http://www.answers.com/topic/quinine
2. a. Isolasi dan pemurnian kuinidina dan kuinina
Pada suatu tumbuhan, dimulai dari
melakukan ekstraksi. Pada dasarnya adalah mengambil senyawa-senyawa yang
terdapat dalam suatu sampel menggunakan pelarut yang sesuai. Dengan beberapa
metode penyerta seperti ekstraksi bertingkat atau fraksinasi menggunakan
partisi cair-cair. Kita hurus melakukan suatu pengujian terhadap tumbuhan
yang dianggap tidak mempunyai potensi tersebut dengan pengujian zat bioaktif
terhadap tumbuhan, Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya
merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,
steroid, terpenoid. maka untuk langkah selanjutnya dilakukan Isolasi dan dan
identifikasi terhadap tumbuhan tersebut.
Contohnya yaitu:
Alkaloid yang ditemukan pada kulit batang pohon kina
(Chinscoma Sp), yang sudah digunakan ribuan tahun sebagai obat malria.
Adapun cara mengisolasi tanaman ini melalui bebrapa tahap yaitu:
Adapun cara mengisolasi tanaman ini melalui bebrapa tahap yaitu:
Tahap yang pertama, penyiapan sampel pada
tahap ini sampel dari tanaman yang akan disintesi perlu dilakukan pengeringan
bila perlu dihaluskan lagi.
Tahap yang ke-dua, Diekstraksi pada saat
mengekstraksi ini kita harus menggunakan pelarut yang sesuai dengan kriteria
atau ciri dari senyawa yang terdapat dalam sampel yang akan disintesis.
Tahap yang ke-tiga, fraksinasi pada
tahap ini merupakan proses pemisahan komponen berdasarkan fraksi-fraksinya. Misalnya fraksi yang bersifat polar dan non polar.
Tahap yang ke-empat, kromatografi pada tahap ini yaitu
memisakan molekul yang berdasarkan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam
yang berada dalam larutan.
Tahap yang ke-lima, purifikasi pada tahap
ini yaitu suatu metode pemurnian untuk mendapatkan komponen bahan alam yang
murni dari komponen lain yang tidak dibutuhkan. http://slamatysf.blogspot.com/2012/11/mid-semester-kimia-bahan-alam.html
b. alasannya;
Oleh karena kuinidina dan kuinina merupakan senyawa
non-polar sehingga pelarut yang digunakan juga merupakan pelarut non polar. Kaidah-kaidah dalam pemilihan pelarut yang digunakan
dalam isolasidan furifikasi secara umum yaitu harus:
a.
.Pelarut yang
kita gunakan tidak bercampur dengan zat yang akan diisolasi.
b.
Pelarut yang
kita gunakan jangan sampai bereaksi dengan zat yang akan diisolasi.
c.
Pelarut yang
kita gunakan dapat dengan mudah melarutkan pada saat mengekstraksi.
d.
Pelarut yang
kita gunakan sesuai dengan kriteria zat yang akan diekstraksi.
e.
Pelarut yang
kita gunakan mudah dadapat dan efesiensi.
Berdasarkan
pemilihan pelarut ini, maka kita bisa menyimpulakan bahwa pelarut yang kita
gunakan ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasrkan kepolaran
pelarut-pelarut tersebut. Kepolaran ini maksudnya pada saat proses ekstraksi
senyawa yang memiliki polaritas yang sama akn lebih mudah dilarutkan dengan
pelarut yang memiliki polaritas yang sama pula. http://slamatysf.blogspot.com/2012/11/mid-semester-kimia-bahan-alam.html.
Untuk Alkaloid, Kita ketahui bahwa alkaloid ini bersifat
non-polar,sehingga pelarut yang cocok digunakan untuk mengisolasi alkaloid
yaitu pelarut non polar pula. Contohnya: Heksana http://slamatysf.blogspot.com/2012/11/mid-semester-kimia-bahan-alam.html.
Tujuan dari
kondisi asam dan basa pada alkaloid
adalah untuk mengekstrak dan memisahkan senyawa alkaloid dari senyawa
pengotornya. Pada tahap awal, sampel direndam dalam air yang diasamkan. Karena alkaloid bersifat basa, maka alkaloid
akan bereaksi dengan asam membentuk garam alkaloid. Dengan demikian, garam
alkaloid tersebut akan larut didalam air dan terekstrak dari sampel. Kemudian
untuk mengembalikan keadaan koloid seperti semula, digunakan kondisi basa agar
alkaloid kembali kedalam bentuk basanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada ekstraksi dengan cara ini , adalah
:
a.
Basa yang
ditambahkan harus lebih kuat daripada alkaloida yang akan dibebaskan dari ikatan garamnya, berdasarkan reaksi
pendesakan.
b.
Basa yang
dipakai tidak boleh terlalu kuat karena alkaloida pada umumnya kurang stabil. Pada pH tinggi ada kemungkinan akan
terurai, terutama dalam keadaan bebas, terlebih bila alkaloida tersebut dalam bentuk ester, misalnya :
Alkaloid Secale, Hyoscyamin dan Atropin.
c.
Setelah bebas,
alkaloida ditarik dengan pelarut organik tertentu, tergantung
Contoh penggunaan teknik ini adalah
pada alkaloid yang benar-benar bersifat basa, yaitu: lobelin, nikotin, konini,
hiosiamin, atropine, kokain dan lain-lain. Sedangkan alkaloid yang tidak
basa seperti, rutaekarpina, kolkhisina,
risinina cara ekstraksi asam basa tidak bisa dilakukan. http://cttadriyani.blogspot.com/2012/12/ujian-akhir-semester_29.html
Kina
disintesis dari triptofan melalui 16 tahap dengan menggunakan 16 enzim untuk
menghasilkan Kina. Dalam
proses sintesis perlu
dilakukan penambahan zat induser yang
diinokulasikan secara bersama-sama dengan mediumnya. Zat induser adalah suatu zat
yang memiliki komponen nutrisi yang serupa dengan dengan tanaman inangnya dan
dapat menstimulasi pertumbuhan mikroba endofit dalam memproduksi senyawa
bioaktif sebagai hasil metabolisme sekunder.
http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/05/antibiotik-kina.html
4. Cara elusidasi struktur kuinina dan kuinidina
Menurut saya, untuk menentukan atau mengelusidasi struktur kuinina dan kuinidina dapat dilakukan dengan spektroskopi IR, NMR dan UV.
Elusidasi
struktur kuinina dan kuinidina dengan spektrokopi NMR
quinine.
spektroskopi
UV-VIS
Umumnya
spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak (VIS) dibahas
bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu yang sama. Karena
spektroskopi UV-VIS berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi
elektron dalam molekul, informasi yang didapat cenderung untuk molekul
keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya. spetroskopi UV-VIS sangat
kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh ungkapan
hukum Lambert-Beer. Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan
untuk menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Hukum
Lambert-Beer dipenuhi berapapun panjang gelombang sinar yang diserap sampel.
Panjang gelombang sinar yang diserap oleh sampel bergantung pada struktur
molekul sampelnya. Jadi spektrometri UV-VIS dapat digunakan sebagai sarana
penentuan struktur.
Spektrum Inframerah